FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kritik terhadap rendahnya gaji guru di Indonesia kembali mencuat. Hal ini mendadak menjadi perbincangan seiring berlangsungnya program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk diketahui, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J Vermonte menegaskan, anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2025 ini sebesar Rp71 triliun.
Sejumlah pegiat media sosial mendukung pernyataan Rocky Gerung yang menyoroti ketimpangan alokasi anggaran negara, khususnya terkait program MBG.
Salah satunya Lia Amalia. Melalui unggahannya di X, @liaasister, ia turut memberikan pandangannya mengenai ketimpangan tersebut.
"Betul juga yang dikatakan oleh Pak Rocky Gerung," ujar Lia dalam keterangannya (21/1/2025).
Jebolan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini merasa heran karena masih banyak guru honorer yang menderita.
"Anak-anak dikasih makanan bergizi, sementara gurunya banyak yang gajinya di bawah standar," cetusnya.
Ia menyoroti fakta bahwa hingga saat ini masih ada guru yang berpenghasilan di bawah Rp500 ribu per bulan. Bahkan, tunjangan untuk dosen disebut telah dihapuskan.
"Sampai sekarang masih ada guru yang berpenghasilan hanya di bawah 500 ribu sebulan. Bisa makan apa guru-guru itu?," Lia menuturkan.
Lia bilang, guru honorer bisa saja sewaktu-waktu tidak mampu memberikan pendidikan dengan maksimal kepada peserta didik karena kesejahteraan mereka kurang diperhatikan.
"Bagaimana bisa mengajar dengan baik apabila kesejahteraan tidak diperhatikan?," kuncinya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: