Banjir Bandang Papua Barat: Korban Tewas Jadi 9 Orang, 11 Masih Hilang

7 hours ago 3
Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga korban banjir bandang dan tanah longsor pada operasi pencarian hari keempat di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Selasa (20/5/2025). ANTARA/HO-Basarnas Manokwari Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga korban banjir bandang dan tanah longsor pada operasi pencarian hari keempat di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Selasa (20/5/2025). ANTARA/HO-Basarnas Manokwari

FAJAR.CO.ID, PAPUA BARAT -- Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, kembali bertambah menjadi tiga orang.

Kepala Badan SAR Manokwari, Yefri Sabaruddin, mengungkapkan pada hari Selasa di Manokwari bahwa tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga korban saat pelaksanaan operasi kemanusiaan di hari keempat.

"Korban meninggal dunia yang sudah dievakuasi sampai hari keempat sebanyak sembilan orang," kata Yefri.

Ia menerangkan bahwa proses evakuasi berlangsung sejak pukul 09.30 WIT hingga 11.40 WIT. Seluruh jenazah yang ditemukan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat di Manokwari untuk proses identifikasi.

Namun, operasi penyelamatan harus dihentikan sementara pada pukul 12.46 WIT karena kondisi cuaca ekstrem. Tim SAR dijadwalkan melanjutkan pencarian terhadap 11 korban lainnya pada hari Rabu (21/5).

"Jumlah korban sebanyak 24 orang. Empat orang selamat, sembilan meninggal dunia, dan 11 korban masih dalam pencarian," jelasnya.

Yefri menyebutkan bahwa operasi SAR hari keempat melibatkan 76 personel, terdiri dari 12 anggota Basarnas, 30 anggota Polres Pegunungan Arfak, dan 21 anggota Kodim 1812/Pegunungan Arfak.

Selain itu, ada pula 10 personel dari BPBD Papua Barat, tiga dari BPBD Pegunungan Arfak, serta bantuan dari warga sekitar dan keluarga korban.

"Pencarian masih manual dan dibantu drone untuk pemetaan. Alat berat belum bisa digeser ke lokasi bencana," kata Yefri.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |