Bencana Longsor Trenggalek, Evakuasi Terhenti Karena Hujan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Upaya tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, serta relawan bencana lainnya, mengalami kesulitan mencapai titik longsor utama yang menimbun pemukiman warga dan menyebabkan enam orang hilang di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur, pada Selasa.

Lokasi yang berada di lereng pegunungan dan banyaknya titik longsor yang menutup akses ke lokasi bencana menjadi tantangan utama. Petugas pun harus terlebih dulu menyingkirkan material longsor yang menutup jalur evakuasi agar alat berat dapat dibawa sampai ke lokasi.

Sejak pukul 08.00 WIB pagi, empat alat berat jenis ekskavator telah dikerahkan.

Setelah beberapa jam melakukan pembersihan material longsor di empat titik longsoran, akhirnya akses menuju lokasi longsor utama berhasil dibuka sepenuhnya.

Proses evakuasi langsung dimulai sekitar pukul 12.45 WIB, namun hujan yang kembali turun memaksa tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian korban.

"Alhamdulillah tadi pukul 12.30 WIB seluruh hambatan di jalan bisa dibersihkan dan alat berat bisa masuk (ke lokasi longsor utama)," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto saat dikonfirmasi usai meninjau proses evakuasi hari pertama di lokasi kejadian di Depok, Trenggalek, Selasa.

Gatot bersama SAR gabungan kemudian melanjutkan upaya evakuasi dengan melakukan survei dan pengamatan lapangan.

"Tadi saat melakukan survei lapangan, kami menemukan ada titik longsor tambahan di RT 15 yang menyebabkan dua rumah terdampak, sehingga total ada lima rumah yang tertimbun. Kalau jumlah korban hilang dan berpotensi tertimbun (longsoran) tetap enam orang," jelas Gatot.