FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Federasi Pekerja Outsorcing Semen Tonasa (FPOS-ST) meminta pengelolaan ketenagakerjaan dikembalikan ke PT Semen Tonasa. Tidak lagi berpusat di Semen Indonesia Grup (SIG).
Ketua FPOS-ST Alfianto Amir mengatakan, di Tonasa saat ini, ada sejumlah persoalan ketenagakerjaan. Terkhusus yang menimpa pegawai outsorcing atau pihak ketiga.
Ia memberi contoh. Pegawai pihak ketiga yang bekerja puluhan tahun, hingga kini belum diangkat jadi pegawai tetap.
“Belum ada pegawai outsorcing yang diangkat jadi karyawan tetap,” ungkapnya kepada fajar.co.id, Selasa (21/1/2025).
Padahal, kada dia, pengangkatan pegawai pihak ketiga pernah dilakukan. Itu pada tahun 2000, sebelum pengelolaan ketenagakerjaan masih diurus PT Semen Tonasa.
“Ada waktu tahun 2000, waktu belum ditangani SI. Sempat ada pengangkatan di tahun 2000 itu. Banyak tenaga dialihkan, termasuk security di Tonasa itu. Itu waktu ditangani Tonasa sendiri,” terangnya.
Karenanya, ia melihat pengelolaan Semen Tonasa yang saat ini operasional holding menjadi biang keroknya. Ia pun meminta pengelolaannya dikembalikan ke PT Semen Tonasa.
“Kalau di lihat dari gambarannya, itu karena pengalihannya,” terangnya.
“Kalau bisa. Terkait ketenagakerjaan itu dikembalikan saja ke pihak Tonasa. Biar Tonasa yang menentukan,” tambahnya.
Sementara itu, pihak semen Tonasa hingga saat ini belum menanggapi permintaan wawancara fajar.co.id. Kepala Unit Humas PT Semen Tonasa, Ilyas sebelumnya mengatakan pihaknya enggan diwawancarai.
Diketahui, usulan Semen Tonasa jadi Strategic Holding telah disampaikan anggota Komisi VI DPR RI, Ismail Bachtiar menyoroti pengelolaan PT Semen Tonasa. Ia menyebut perusahaan di bawah naungan Semen Indonesia itu tidak lagi kokoh dan kuat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: