Pengusaha Ayam Goreng Diminta Bayar Miliaran untuk Sertifikat Halal, Jhon Sitorus: Budaya Korupsi Sudah Mendarah Daging

2 months ago 66
Jhon Sitorus

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Jhon Soturus menyoroti dugaan pungutan liar dalam proses pengurusan sertifikat halal.

Seorang pengusaha ayam goreng mengaku harus membayar biaya hingga miliaran rupiah agar sertifikasi halal usahanya dapat diproses.

Melalui unggahan di X @JhonSitorus_18, ia mengungkap keheranannya atas fenomena tersebut.

"Gila gak tuh, ngurus sertifikat halal harus bayar ratusan juta rupiah dan nunggu sampai berbulan-bulan," ujar Jhon (11/2/2025).

"Belum lagi bayar pungli di masing-masing outlet, bayarnya bisa miliaran," tambahnya.

Padahal, kata Jhon, tarif resmi sertifikasi halal seharusnya hanya ratusan ribu rupiah dan tidak memakan waktu lama.

"Padahal tarif sertifikasi halal hanya ratusan ribu rupiah dan tidak perlu menunggu lama," ucapnya.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan praktik berbeda yang diduga melibatkan pungutan liar dari berbagai pihak.

"Budaya korup itu sudah mendarah daging, bahkan di lembaga yang seharusnya bersih karena urusannya soal keagamaan (halal/non halal)," lanjutnya.

Jhon pun mempertanyakan kapan Indonesia bisa bersih dari korupsi dan pungli yang terjadi di berbagai sektor.

"Kira-kira, kapan negara kita bisa bersih tanpa harus korup dan pungli di mana-mana?," tanyanya.

Sebelumnya, Pengusaha Okta Wirawan mengungkapkan adanya dugaan pungutan liar dalam proses pengajuan sertifikasi halal untuk usaha Almaz Friedchicken miliknya.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Okta menyebut bahwa pengurusan sertifikat halal yang seharusnya mudah, cepat, dan murah justru menjadi berlarut-larut hingga enam bulan dengan biaya yang tidak wajar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |