Respons Kejagung soal Budi Arie Disebut Terima 50 Persen dari Kasus Suap Judol

5 hours ago 2
Arsip foto - Menteri Koperasi sekaligus Ketua Umum Pro Jokowi Budi Arie Setiadi menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025), selepas acara pelantikan menteri pendidikan, sains, dan teknologi dan sejumlah kepala badan serta wakil kepala badan di Istana Negara, Rabu. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi. Arsip foto - Menteri Koperasi sekaligus Ketua Umum Pro Jokowi Budi Arie Setiadi. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Terseretnya nama Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi dalam kasus judi online (judol), ikut direspons pihak Kejaksaan Agung (Kejagung).

Seperti diketahui, nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatikan (Menkominfo), Budi Arie Setiadi disebut dalam dakwaan perkara judi online (judol) menerima jatah sebesar 50 persen dari situs-situs yang tidak diblokir oleh pemerintah.

Hal itu terungkap sebagaimana dalam dakwaan perkara judol dengan terdakwa Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhjiran alias Agus. Persidangan itu digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah, mengatakan bahwa perkara Judol bukan menjadi ranah Kejagung. Namun, pihaknya tetap mencermati kasus tersebut.

“Kita belum belum ini ya, karena yang nanganin kan bukan kita. Ya kita cermati lah ke depan,” kata Febrie Adriansyah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5).

Menurut Febrie, kewenangan bagi penyidik yang sepatutnya mendalami terseretnya nama Budi Arie dalam kasus judi online. “Belum, belum, karena itu ada penyidik lain yang menangani,” tegasnya.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri membantah adanya aliran uang judol. Ketua Umum Relawan Pro Joko Widodo (Projo) itu menyebut, tudingan itu merupakan narasi jahat yang menyasar dirinya.

"Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar," tutur Budi kepada wartawan, Senin (19/5)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |