
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Gen Z atau Generasi Z bertumbuh bersama dengan perkembangan teknologi, sehingga membuat separuh hidupnya bergantung pada teknologi, sehingga beberapa keputusannya dinilai bertolak belakang dengan realita.
Berdasarkan beberapa kejadian, penelitian kembali menjadikan Gen Z sebagai sampel untuk mendapatkan hasil terkait pengaruhnya di dunia perusahaan.
Sebuah survey yang dilakukan oleh intelligent baru-baru ini mengeluarkan hasil laporan, bahwa hampir 60% perusahaan di Indonesia telah merumahkan karyawan dari kalangan Gen Z pada tahun 2024.
Hasil survey tersebut juga mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab pemecatan kepada karyawan Gen Z. Diantaranya sebagai berikut:
- Kurang Motivasi dan Inisiatif
Inisiatif dan motivasi yang kurang, berdampak pada hasil pekerjaan yang tidak sesuai karena dilakukan tidaklah maksimal. - Kurang Profesional
Kurang professional, dimana tidak dapat menempatkan hal-hal yang sifatya pribadi dan pekerjaan. Dengan dicampur adukkannya 2 hal tersebut membuat Gen Z cenderung menyelesaikan pekerjaannya tidak totalitas. - Keterampilan Organisasi
Keterampilan untuk berorganisasi yang dinilai buruk, pengalaman organisasi yang hanya tertulis tapi tidak dengan realisasi, banyak yang mengklaim dieinya aktif organisasi tapi tidak tau menempatkan kewajiban dasar setelah masuk rana perusahaan. - Komunikasi
Hal yang terpenting dalam bekerja adalah komunikasi yang baik, namun berdasarkan hasil survey penyebab ini menjadi masalah utama bagi pekerja yang berada pada garis generasi Gen Z, Gen Z tidak suka basa-basi dan kerap mengasingkan diri dari hal yang menurutnya tidak berkaitan dengannya. - Tidak Menerima Feedback
Kesulitan untuk menerima Feedback, Gen Z cenderung tidak suka jika diarahkan, dan ingin selalu berjalan sesuai pemikirannya. - Pengalaman Kerja
Kurang pengalaman kerja yang relevan, sekedar bekerja tanpa memikirkan pengalaman kerja yang sejalan juga menjadi pemicu kerja tidak maksimal. - Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang dinilai buruk, berdasarkan hasil pengamatan GenZ cenderung menyelesaikan masalah dengan bergantung dengan media sosial, seperti oversharing dan tidak senang menyelesaikan masalah secara langsung. - Keterampilan Teknis
Keterampilan teknis yang kurang memadai, ini menjadi masalah besar karena beberapa GenZ memiliki pemikiran, yang penting kerja dulu, kesesuaian dengan keterampilan buginya bukanlah pertimbangan. - Ketidakcocokan Budaya
Budaya Gen Z sering sekali menjadi sorotan, yang cenderung lebih memilih berkelompok dengan kelompoknya dan enggan untuk berbaur dengan orang lain. - Kesulitan Bekerja Tim
Kesulitan bekerja dalam tim menjadi salah satu pemicu, Gen Z dinilai lebih memilih hidup individualisme, sehingga jika ditugaskan kerja tim hasilnya tidak maksimal.
(Besse Arma/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: