
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pelantikan Letnan Jenderal (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai, menuai sorotan. Itu karena Djaka dinilai sebagai perwira TNI AD aktif. Namun belakangan, dia diketahui telah mengajukan pensiun dini dari dinas TNI.
Merespons sorotan publik tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani angkat suara. Dia menilai Presiden RI, Prabowo Subianto berlandaskan kompetensi ketika menyodorkan nama Letnan Jenderal (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai.
Dia berkata demikian demi menjawab pertanyaan awak media soal kemungkinan penunjukkan Letjen (Purn) Djaka didasari kedekatan dengan Prabowo.
"Saya kira pertimbangan presiden ialah kemampuan yang bersangkutan bisa menggalang ataupun memaksimalkan penerimaan negara," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (23/5).
Ketua MPR RI itu mengatakan, Prabowo pada dasarnya punya hak prerogatif menunjuk sosok menjabat posisi di kementerian. "Itu tentu saja itu hak prerogatif presiden melalui Kementerian Keuangan untuk menunjuk siapa dan apa harapannya," ujar Muzani.
Dia mengatakan Presiden Prabowo tentu berharap penunjukan Letjen (Purn) Djaka bisa maksimal mencari sumber pemasukan negara.
"Presiden berharap penunjukkan Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang baru bisa memberikan benefit yang lebih besar bagi sektor penerimaan negara, yang selama ini dianggap masih memiliki potensi bisa melonjak dari kedua sektor tersebut, perpajakan dan bea cukai," ungkap Muzani.
Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani melantik sejumlah pejabat eselon I di kementeriannya pada Jumat ini.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: