FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, melayangkan kritik tajam terhadap program pembangunan tiga juta rumah yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Meski angka tersebut terdengar menggembirakan bagi rakyat, Adian menilai tantangan terbesar justru ada pada bagaimana merealisasikan program ambisius itu.
Hal ini disampaikan Adian dalam acara Business 'Proyek 3 Juta Rumah Prabowo, Minim Fulus dan Tanpa Arah' di Kompas TV.
"Ini bagus, masalahnya bukan angkanya, tapi caranya. Semua bisa sebutkan angka-angka besar, itu menyenangkan bagi kuping rakyat. Tapi bagaimana menuju ke sana?" ujar Adian dikutip pada Jumat (17/1/2025) malam.
Salah satu hal yang disorot Adian adalah klaim pemerintah bahwa 40 ribu rumah telah berhasil dibangun hanya dalam waktu empat bulan.
Pasalnya, klaim tersebut terasa seperti kisah legenda Roro Jonggrang yang meminta membangun seribu candi dalam satu malam.
"Bahkan teman-teman kontraktor bingung gimana ngitungnya. Tadi saya tanya Bung Fahri, katanya itu rumah yang dibangun di era pemerintahan Jokowi. Jangan dong kerbau punya susu, sapi punya nama," sindir Adian.
Adian mempertanyakan bagaimana rencana pemerintah untuk merealisasikan target besar ini, terutama dalam menyediakan lahan seluas 300 juta meter persegi.
Ia menyinggung kemungkinan pemerintah menggunakan lahan hasil sitaan koruptor, namun mengingatkan risiko hukum yang dapat menghambat prosesnya.
"Kalau mau pakai lahan para koruptor, gimana kalau ada novum, bukti baru? Digugat ulang, nggak jadi lagi? Segala sesuatu yang dibangun untuk rakyat tentu kita senang," cetusnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: