Banyak Dikritik, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Dukung Anak ‘Nakal’ Dibina Militer

5 hours ago 2
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pengiriman anak yang dianggap nakal ke militer dikritik sejumlah pihak. Namun Menteri Pertahanan (Menhan) Shafira Sjamsoeddin mendukung hal tersebut.

Itu diungkapkan Sjafrie saat awal mula rencana itu digodok Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Baginya, hal tersebut boleh saja.

"Itu kan kebijakan mau mendukung ketertiban disiplinnya anak-anak. Ya kalau mau nitip, boleh saja," kata Sjafrie kepada jurnalis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025). 

Program tersebut, menurutnya bagian dari pendisiplinan. Para anak dititipkan ke barak untuk dilatih disiplin.

"Di tingkat provinsi dengan Pangdam saja. Titip latihan disiplin itu boleh. Tapi bukan latihan militer," ucapnya.

Dalam pelaksanaannya, program itu dinilai melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Dedi Mulyadi bahkan dilaporkan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) karena hal itu.

Itu dilakukan seorang orang tua sisa, Adhel Setiawan. Ia melaporkan Dedi Mulyadi karena menilai program itu melanggar HAM dan tak paham filosofi pendidikan.

“Saya selaku orang tua murid di Jawa Barat tidak setuju dengan kebijakan ini. Saya ingin kebijakan itu dihentikan karena kami menilai kebijakan ini syarat dengan dugaan pelanggaran HAM," kata Adhel pekan lalu kepada jurnalis.

Pria yang juga advokat dari kantor hukum Defacto & Partners Law Office itu memaparkan tiga alasan dirinya menolak kebijakan Dedi Mulyadi. pertama, ia menilai militer bertentangan dengan esensi pendidikan.

Kedua, ia mempertanyakan kurikulum yang digunakan dalam pelatihan militer itu. Terakhir, ia menduga Dedi Mulyadi menyalahgunakan kewenangannya sebagai kepala daerah karena tak ada aturan yang membolehkan militer mendidik langsung siswa.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |