Berseliweran Video Penembakan Bos Rental, Narasi Kill or To Be Killed Tuai Kritikan

3 weeks ago 27
Peristiwa penembakan yang terekam video. (Tangkapan Layar)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penembakan yang melibatkan oknum anggota TNI AL terhadap seorang bos rental mobil di Ciputat terus menuai perhatian publik.

Salah satu cuitan di media sosial, dari akun Miss Tweet di X (dulu twitter), memberikan perspektif berbeda terkait klaim pembelaan diri "Kill or To Be Killed" yang disampaikan pihak Pangkoarmada RI.

Dilansir dari potongan berita yang dia unggah, oknum TNI AL yang menjadi pelaku penembakan mengaku bertindak dalam kondisi terdesak setelah merasa dikeroyok.

Pangkoarmada RI mendukung pernyataan tersebut dengan menggambarkan situasi sebagai pilihan hidup atau mati (Kill or To Be Killed).

Namun, akun Miss Tweet melalui unggahannya membeberkan sejumlah fakta peristiwa yang videonya berseliweran di media sosial.

Ia menyebut bahwa korban sebenarnya sempat menawarkan pelaku untuk berhenti dan berbicara baik-baik. Namun, pelaku memilih kabur dan mengancam dengan senjata api.

"Kejadian ini tidak sesuai dengan klaim Kill or To Be Killed," tulisnya. Akun tersebut juga mengindikasikan adanya motif penggelapan yang dilakukan oleh pelaku.

Selain kronologi yang berbeda, sejumlah netizen juga mengkritisi sikap pelaku dan aparat. Dalam perdebatan yang berkembang, banyak yang mempertanyakan pengelolaan etika serta prosedur militer terkait penanganan kasus seperti ini.

Akun dengan nama Sarenggo ikut menanggapi unggahan tersebut, menyebut kasus ini sebagai potret "kejanggalan".

Ia turut berharap kasus ini dapat diusut tuntas dan transparan tanpa adanya intervensi yang mencederai keadilan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |