
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto melontarkan kritik pedas terhadap kondisi cadangan beras pemerintah yang diklaim mencapai 3,7 juta ton.
Dikatakan Gigin, jumlah tersebut belum tentu berdampak positif pada ketahanan pangan nasional jika tidak dikelola dengan baik.
Gigin menyoroti ironi di balik angka cadangan beras yang tinggi.
Ia menyebut bahwa persoalan klasik seperti kerusakan stok akibat tikus masih terjadi, sehingga berdampak pada terus berlanjutnya kebijakan impor beras.
"Cadangannya tinggi tapi kerap dimakan tikus sehingga impor beras berlanjut dan tikusnya makin kaya," kata Gigin di X @giginpraginanto (14/5/2025).
Sebelumnya, cadangan Beras Pemerintah (CBP) kembali mencatatkan pencapaian bersejarah.
Data Perum BULOG per 13 Mei 2025, pukul 11.03 WIB, menunjukkan jumlah stok mencapai 3.701.006 ton.
Angka ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969.
Tidak hanya mencatat rekor, stok beras nasional bahkan diprediksi akan menembus angka 4 juta ton dalam waktu dekat.
Pencapaian ini pun diapresiasi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai tonggak penting dalam perjalanan ketahanan pangan nasional.
“Ini adalah sejarah baru bagi ketahanan pangan Indonesia. Stok beras kita menembus angka 3,7 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir," ucap Mentan Amran saat memberi keterangan di Jakarta, Selasa (13/5/2025) kemarin.
"Ini bukan hanya angka, tapi bukti konkret keberpihakan negara pada petani dan sistem pangan yang mulai kuat dari hulu hingga hilir," tambahnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: