
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kobaran api yang dinyalakan di panggung jalan nasional terus mewarnai hastag #IndonesiaGelap sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kebijakan Presiden Prabowo.
Luapan emosi itu memuncak ketika lahir pernyataan mantan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa tidak ada yang berani mengkritik Prabowo.
Seperti di Kota Makassar, meskipun belum sepenuhnya turun, namun sejumlah mahasiswa sudah mulai memperlihatkan tajinya.
Hari kedua berturut-turut, kali ini massa aksi datang dari sebuah organisasi bernama AMPERA Sulsel, menggelar aksi unjuk rasa di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Selasa (18/2/2025).
Aksi unjuk rasa yang mereka lakukan membuat kemacetan parah, terpantau dari arah Jalan Sultan Alauddin, antrean kendaraan nampak mengular.
Bukan hanya membakar ban bekas, massa aksi juga membolkade jalan dengan truk peti kemas. Sekaligus dijadikan panggung orasi.
Sembari mengibarkan benderanya, mereka berteriak dengan lantang, menolak kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan masyarakat.
Jenderal Lapangan, Assidik Warista (20) yang ditemui di lokasi mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
“Kami pada hari ini melakukan aksi demonstrasi karena ada Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang adanya efisiensi anggaran,” ujar Assidik.
Kata Assidik, kebijakan yang ditetapkan Prabowo itu memiliki dampak besar pada sektor pendidikan secara khusus.
“Pemerintah hari ini memangkas atau memotong anggaran di setiap kementerian atau lembaga, khususnya di bidang pendidikan,” sebutnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: