Diinginkan Jadi Ketua Umum, Jamiluddin Ritongan: Jokowi Bisa Menjadi Titik Lemah PSI

12 hours ago 8
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga. Foto: Dokpri for jpnn.com.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kini sedang mencari sosok ketua umum baru. Di tengah wacana Pemilu Raya 2025 itu, nama mantan Presiden RI, Joko Widodo dimunculkan sebagai calon ketua umum.

Merespons keinginan sejumlah kader PSI itu, pengamat politik, Jamiluddin Ritonga menilai PSI tetap kesulitan menjadi parpol menengah meskipun Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi ditunjuk kader lalu diangkat menjadi ketum partai berkelir merah itu.

"Bila Jokowi jadi ketum, tidak dengan sendirinya bisa membawa PSI menjadi partai menengah," kata Jamiluddin, Jumat (16/5).

Menurut Jamiluddin, persaingan parpol sangat ketat, sulit bagi PSI menyodok menjadi partai menengah dari status guram.

"Tidak mudah bagi partai guram seperti PSI dalam waktu singkat bisa menyodok ke partai menengah," ujar Jamiluddin.

Pengamat dari Universitas Esa Unggul itu menilai Jokowi selama menjadi presiden selalu menjadi sosok kontroversial.

Jamiluddin mengatakan kontroversi Jokowi makin meningkat setelah eks Gubernur Jakarta itu lengser dari pos Kepala Negara. "Jadi, Jokowi bisa menjadi titik lemah PSI," katanya.

Jamiluddin mengatakan tak ada jaminan bagi PSI akan melenggang ke Senayan pada Pileg 2029 bila dipimpin Jokowi.

Sebab, lanjut dia, PSI untuk masuk ke Senayan akan bersaing dengan partai mapan seperti PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat, PKS, Nasdem, dan PAN.

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menyarankan PSI mengkaji ulang jika memang ada rencana untuk menjadikan Jokowi sebagai Ketum PSI.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |