
Fajar.co.id, Makassar – Suasana penuh kehangatan menyelimuti kediaman Serda Andi Muh Ikhwal Adrian bin Peltu mohamad Ropiin Anggota Sansidam XIV/HSN di Asrama TNI Lompobattang, Jalan Garuda, pada malam mappacci jelang pernikahannya.
Kehadiran Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno, menjadi sorotan utama dalam prosesi adat Bugis yang sarat makna tersebut.
Dengan mengenakan baju putih lengan panjang, Pangdam XIV Hasanuddin tampak khidmat mengikuti rangkaian acara.
Tidak hanya hadir sebagai undangan, Mayjen TNI Windiyatno juga menyempatkan diri memberikan doa restu bagi calon mempelai. Doa tersebut diiringi suasana haru dan khusyuk, menjadi simbol dukungan dan perhatian pimpinan kepada prajuritnya.
Calon mempelai sendiri tampil gagah dalam balutan busana adat Bugis, menambah nuansa kental tradisi pada malam sakral mappacci.
Kehadiran orang nomor satu di jajaran Kodam XIV Hasanuddin ini menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus bentuk kedekatan dan perhatian seorang pimpinan terhadap keluarga besar TNI.
Acara mappacci yang merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Bugis ini melambangkan penyucian diri dan doa restu sebelum menapaki kehidupan rumah tangga.
Kehadiran Pangdam di tengah keluarga besar prajurit menjadi bukti nyata hubungan kekeluargaan yang erat di lingkungan TNI.
Mengutip buku berjudul 'Islam dan Budaya Lokal' Fitriono, dkk. (2021: 33), prosesi upacara adat Mappacci berasal dari kata pacci. Kata tersebut mempunyai arti bersih, suci, atau menyucikan diri.
Suku Bugis di Sulawesi Selatan biasanya melaksanakan Mappacci jelang pernikahan untuk membersihkan jiwa dan raga agar siap menempuh hidup baru. Pelaksanaan upacara adat tersebut umumnya berlangsung di rumah masing-masing.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: