
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam), Budi Gunawan resmi dicopot oleh Presiden Prabowo Subianto saat reshuffle kabinet pada Senin (8/9).
Kendati sudah resmi dicopot, namun sosok pengganti untuk jabatan tersebut belum dilantik oleh presiden. Presiden Prabowo dipastikan memiliki kriteria dan prasyarat khusus untuk mengisi jabatan tersebut.
Hal tersebut disampaikan politikus PDIP, Aria Bima. Dia mengaku tidak ingin mengungkapkan saran terkait sosok yang tepat mengisi pos Menko Polkam pengganti Budi Gunawan.
Sebab, ujarnya, PDIP menghormati kewenangan Presiden RI dalam menentukan dan mencopot menteri di kabinet.
"Saya yakin Pak Prabowo ini, kan, dari segi politik dan keamanan, kan, memang sudah kompetensinya, ya, akan ada kriteria-kriteria yang memiliki prasyarat untuk menjadi seorang Menko Polkam yang akan menggantikan Pak Budi Gunawan," kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9).
Lebih lanjut, Aria Bima menyatakan menghormati langkah Presiden RI, Prabowo Subianto yang mereshuffle kabinet. "Iya, sudah. Itu prerogatif presiden," kata dia menjawab awak media
Terkait Budi Gunawan, legislator Komisi II menyadari sosok BG secara personal memiliki kedekatan dengan PDIP. Namun, keputusan reshuffle harus dihormati karena menjadi kewenangan Kepala Negara. "Enggak ada melihat apa, itu hak prerogatif presiden harus kami hormati," lanjut Aria.
Dia mengatakan PDIP telah disampaikan ketum partai berkelir merah Megawati Soekarnoputri, akan berada di luar pemerintah sembari mendukung kebijakan prorakyat Prabowo.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: