FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rapat Kerja Nasional (Rakernas) perdana Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) menjadi panggung konsolidasi besar para pelaku ekspor dari berbagai daerah. Forum yang digelar pada Senin, 8 Desember 2025, di Manhattan Hotel Jakarta itu disebut sebagai momentum penting dalam menyongsong perubahan dinamika perdagangan global.
Ketua GPEI Sulawesi Selatan dan Barat, Arief R. Pabettingi, mengingatkan bahwa eksportir Indonesia harus bersiap menghadapi babak baru kompetisi internasional yang semakin ketat.
Perubahan lanskap perdagangan dunia pasca penandatanganan CEPA antara Indonesia–Uni Eropa serta Kanada membuka peluang baru bagi produk nasional. Namun kesempatan tersebut menuntut kesiapan ekstra dari para pelaku usaha.
Rakernas ini rencananya dihadiri Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, perwakilan Kementerian Luar Negeri, perwakilan Kementerian Perdagangan, dan aktor-aktor strategis dari sektor ekspor.
Arief menegaskan bahwa Rakernas bukan hanya pertemuan untuk mengevaluasi capaian, tetapi juga wadah menyatukan arah dan strategi para eksportir dari seluruh penjuru tanah air.
“Seluruh DPD hadir. Ini forum nasional untuk menyusun strategi ekspor yang lebih progresif pada 2026,” ujarnya.
Sebagai Koordinator Wilayah Sulawesi–Maluku DPP GPEI, Arief melihat CEPA sebagai peluang besar, tetapi bukan jaminan otomatis produk Indonesia diterima di pasar internasional. Ia menekankan perlunya peningkatan kualitas hingga efisiensi proses produksi agar mampu bersaing di pasar global.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































