
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi sekaligus pegiat media sosial, dr. Tifauzia Tyassuma, atau yang akrab disapa Dokter Tifa, melontarkan sindiran tajam terhadap pihak kepolisian terkait polemik ijazah mantan Presiden Jokowi.
Ia menyoroti kurangnya transparansi dalam penyampaian barang bukti kepada publik.
"Ketika konferensi pers tentang kasus narkoba, maka Polisi menaruh bungkusan narkoba di meja. Terus bungkusan itu dibuka. Ini barang buktinya! Bukan foto narkobanyaaa!," kata Tifa di X @DokterTifa (23/5/2025).
Tidak berhenti pada kasus narkoba, ia melanjutkan perbandingannya dengan kasus pembunuhan.
“Ketika konferensi pers tentang kasus pembunuhan, maka Polisi menaruh pedang berlumuran darah, sarung yang buat bungkus mayat, sama koper yang dipakai buat buang mayat," bebernya.
"Ini barang buktinya, pedang, sarung, koper. Bukan foto pedang, foto sarung, foto kopernyaaa," tambah dia.
Tifa bilang, hal yang sama semestinya juga berlaku dalam kasus dugaan ijazah palsu.
"Ketika konferensi pers tentang sebuah ijazah, maka masyarakat mengharapkan, Polisi juga menunjukkan Ijazah. Asli. Kertas. Bukan fotonyaaa!" tegas Tifa.
Ia pun mempertanyakan, kapan masyarakat bisa melihat langsung bukti fisik ijazah tersebut.
“Terus kapan kita bisa lihat ijazah itu woi. Biar kita lega. Kapaan?” cetusnya.
Sebelumnya, Dittipidum Bareskrim Polri menyatakan akan menjalin koordinasi dengan Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait laporan yang diajukan oleh mantan Presiden RI Jokowi mengenai tudingan ijazah palsu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: