
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua BEM Universitas Padjajaran, Virdian Aurellio menyindir Presiden ke-7 RI Joko Widodo atas penyataannya yang menyebut tidak ada pihak yang berani mengkritik Presiden Prabowo Subianto.
Tepat satu hari setelah pernyataan itu dilontarkan, ribuan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengadakan demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" hampir di seluruh kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.
"Jokowi bilang ga ada yang berani kritik Prabowo karena terlalu hebat, yakin? Lihat amarah rakyat hari ini. Mahasiswa, pekerja, warga sipil semua turun melampiaskan amarah kami," tutur Virdian Aurellio, dikutip pada Selasa (18/2/2025).
"Bukan hanya kami berani untuk mengkritik. Kami berani untuk mengadili siapapun kekuasaan yang memimpin dengan keangkuhan dan korup," lanjutnya.
Mantan Juru Bicara TPN Muda Ganjar-Mahfud itu menegaskan, kemarahan publik tak lagi bisa diredam dengan kebijakan ala pahlawan kesiangan. Kekerasan aparat, IKN, efisiensi pendidikan-kesehatan, gas elpiji, pagar laut, tambang masuk kampus, kartelisasi parpol, PPN 12%, undang-undang bermasalah, matinya kelas menengah.
"Kami tidak akan lupa! Ada yang bilang, “Ngapain demo sih, itu pemerintah udah bikin presscon kalau pendidikan ga dipangkas. Kemarahan publik udah gabisa diredam. Lawan terus #IndonesiaGelap," pungkasnya.
Tagar #IndonesiaGelap pun menjadi trending di media sosial X, dengan hampir 60 ribu unggahan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: