Ferdinand Hutahean: Kalau Gaji Rp200 Ribu, Bagaimana Guru Beri Pendidikan yang Baik?

2 weeks ago 19
Kader PDIP, Ferdinand Hutahaean

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah sorotan terhadap dunia pendidikan Indonesia, nasib guru honorer kembali menjadi perbincangan.

Tidak sedikit dari mereka yang masih merasakan pahitnya kehidupan, meski mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak bangsa.

Dengan penghasilan yang jauh dari layak, perjuangan mereka menjadi potret ironi dari dunia pendidikan.

Seperti yang dialami Empan Supandi, seorang guru honorer berusia 51 tahun.

Dengan gaji hanya Rp200 ribu per bulan, ia harus menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer setiap hari untuk mengajar.

Pada sisi lain, Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa mereka akan serius berinvestasi mencerdaskan anak bangsa. Salah satunya, melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Tidak tanggung-tanggung, program tersebut memiliki anggaran sebesar Rp71 triliun untuk tahun 2025.

Menanggapi hal tersebut, Politikus PDIP Ferdinand Hutahean menekankan bahwa salah satu titik poin dari kemajuan bangsa, investasi pada bidang pendidikan.

"Di bidang pendidikan ini bukan hanya soal bangunan, gedung, atau apa. Tetapi juga investasi nasional terhadap kualitas guru," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Rabu (22/1/2025).

Dikatakan Ferdinand, kualitas guru akan tercipta jika kesejahteraan mereka bisa dijamin oleh negara. Bukan hanya yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), tapi juga guru-guru honorer.

"Kalau gaji mereka hanya Rp200 ribu per bulan, bagaimana mereka akan memberikan pendidikan yang baik?," cetusnya.

Tambahnya, investasi terhadap siswa dalam bentuk Makan Bergizi Gratis (MGB) akan sia-sia jika tidak didukung kualitas guru yang baik.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |