Harga Gabah dan Beras Jatuh, Kepala Bapanas Respons Begini

4 hours ago 4
Ilustrasi gabah petani. (INT)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyebut pemerintah akan berada dalam pihak petani dalam negeri dan akan menjaga stabilitas harga gabah hingga beras.

Hal ini disampaikan usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2025). Pernyataan ini sejalan dengan terjadinya penurunan harga beras dunia.

"Komitmennya pemerintah, Pak Prabowo selalu sampaikan, petani kita dijaga. Jadi Rp6.500 harga GKP (gabah kering panen), mau harga naik, harga turun, minimal Rp6.500 (per kilogram/kg) Bulog beli," ujar Arief dikutip Sabtu, (17/5/2025).

Arief menekankan tetap menjaga komitmen dengan berpihak kepada petani lokal, meskipun harga beras global turun yang juga diikuti harga beras lokal.

"Kalau besok produksinya turun, harga gabah 2-3 bulan ke depan harga gabahnya akan naik, karena produksinya akan mulai turun. Harga gabah minimal tetap dijaga di Rp6.500 (per kg)," katanya.

Salah satu faktornya, dipengaruhi oleh kebijakan ekspor India yang sempat menahan pasokan untuk seluruh dunia.

India yang sempat diblokir, kini mulai membuka keran ekspor kembali. Sehingga pasokan beras global kembali membanjir, dan harga pun terkoreksi.

"Dua tahun lalu India itu membanned, tidak ada ekspor untuk seluruh negara karena mereka ada kebutuhan dalam negeri. Kemudian dalam beberapa waktu terakhir sudah dibuka,"jelasnya.

"Artinya, begitu India membuka pasar, kemudian Indonesia tidak mengimpor sebanyak sebelumnya, itu jenuh. Jenuh berarti harga turun," sambungnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |