Kasmudjo Akui Hanya Asisten Dosen Jokowi di UGM: Saya Bukan Pembimbing Skripsi

14 hours ago 7
Ir Kasmudjo

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan terbaru Kasmudjo, mantan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), bahwa dirinya bukan dosen pembimbing skripsi Presiden Joko Widodo (Jokowi), memicu perbincangan publik dan kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk netizen.

Dalam keterangannya kepada media pada Kamis (15/5/2025), Kasmudjo menegaskan bahwa selama Jokowi menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM, ia hanya berstatus sebagai asisten dosen dengan golongan IIIb.

"Bukan sama sekali," ucapnya kepada awak media.

Ia menyebutkan bahwa pembimbing skripsi Jokowi adalah almarhum Prof. Sumitro.

Kasmudjo sendiri hanya mendampingi perkuliahan umum dan tidak terlibat dalam proses penyusunan skripsi maupun penerbitan ijazah Jokowi.

“Kalau soal ijazah, saya tidak bisa cerita. Saya tidak membimbing dan tidak tahu prosesnya,” tegasnya.

Netizen Kritik UGM dan Alumni KAGAMA

Pernyataan Kasmudjo menuai respons dari publik, termasuk dari akun media sosial @TahooManTM yang menyebut pengakuan tersebut sebagai “tamparan keras” bagi UGM dan para alumninya.

“Woyy kawan-kawan KAGAMA, di mana otak dan hati kalian? Malu kita. Bersuaralah,” tulis akun tersebut, menyoroti diamnya para alumni UGM yang tergabung dalam KAGAMA terkait isu ini.

Pertemuan dengan Jokowi Tak Bahas Polemik Ijazah

Nama Kasmudjo kembali mencuat usai Presiden Jokowi mengunjunginya pada Senin (12/5/2025). Dalam pertemuan selama 45 menit itu, menurut Kasmudjo, tidak ada pembahasan terkait isu ijazah palsu maupun perkara hukum yang sedang berjalan.

“Enggak, sama sekali tidak dibahas,” ujar Kasmudjo ketika ditanya apakah Jokowi menyinggung isu hukum dalam pertemuan tersebut.

Diketahui, Kasmudjo merupakan salah satu nama yang tercantum dalam gugatan perdata terkait dugaan ijazah palsu Jokowi yang sedang bergulir di Pengadilan Negeri Sleman.

38 Tahun Mengabdi di UGM

Kasmudjo menuturkan bahwa dirinya baru mulai mengajar secara resmi di UGM setelah naik pangkat ke golongan IIId atau IVa pada tahun 1986.

Ia kemudian menjadi kepala laboratorium produk hutan non-kayu dan mebel, dan pensiun dari UGM pada 2014 setelah 38 tahun mengabdi. (*/fjr)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |