Kelangkaan LPG 3 Kg Telan Korban Jiwa, Jhon Sitorus Sentil Prabowo dan Bahlil

4 hours ago 2
Antrean panjang LPG 3 kg. (FOTO: ANTARA)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, menyoroti dampak kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait distribusi gas LPG 3 kilogram.

Ia mengaitkan kebijakan tersebut dengan peristiwa tragis yang menimpa seorang warga di Demak, Jawa Tengah.

Dikatakan Jhon, kebijakan yang menyebabkan kelangkaan LPG subsidi telah berdampak fatal bagi masyarakat kecil.

Ia menyampaikan kritik tajam terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Bahlil atas insiden tersebut.

"Korban kedua gara-gara ulah Prabowo dan Bahlil. Mau bunuh berapa orang lagi pak?," ujar Jhon di X @JhonSitorus_18 (5/2/2025).

Ia mengungkapkan bahwa kelangkaan gas LPG 3 kg di Kabupaten Demak memaksa seorang warga bernama Tri Lestari untuk berkendara jauh ke Kabupaten Grobogan demi mendapatkan gas tersebut. Namun, perjalanan itu berakhir tragis.

"Nahas, bu Tri Lestari harus meregang nyawa karena kecelakaan," sesalnya.

Jhon bilang, korban terseret 30 meter bersama tabung LPG 3 Kg dan meninggal di tempat.

Dengan nada sarkastik, ia menyalahkan pemerintah atas peristiwa ini. Meskipun Presiden Prabowo telah memberikan instruksi agar para pengecer bisa kembali menjual gas LPG 3 kilogram.

"Terimakasih Prabowo, Terimakasih Bahlul eh Bahlil. Kalian kok suka banget membunuh orang sih?," tandasnya.

Sebelumnya, seorang lansia di Pamulang dilaporkan meninggal dunia saat mengantre untuk membeli gas elpiji bersubsidi 3 kg.

Kejadian ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk pakar hukum tata negara, Zainal Arifin Mochtar.

Zainal menyoroti bahwa meskipun ada banyak kemungkinan penyebab di balik kematian tersebut, peristiwa ini tetap menggugah keprihatinan mendalam.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |