
FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Salah satu Akademisi, Ardianto Satriawan, ikut menyayangkan tanggapan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI, yang dilakukan saat konferensi pers.
Melalui cuitannya di Sosial Media X miliknya, @ardisatriawan, ia melontarkan banyak pernyataan terkait tragedi pemusnahan amunisi yang menelan korban.
"Dari video konferensi persnya, yang saya cari malah gak ada.Kenapa bisa ada korban sipil? ," tanya Ardianto dilansir X Kamis, (15/5/2025).
Lebih lanjut, ia menyebut kegiatan yang berbahaya tersebut kenapa melibatkan warga sipil dan dalam kegiatannya tidak steril
"Di kegiatan super-amat-sangat-berbahaya kaya gini? Kok bisa ada warga sipil di sana? Kok gak steril?," ujarnya
Menurutnya, yang paling membingungkan, yakni Informasi yang simpang siur dan jawaban tidak ada di pers yang disampaikan pihak TNI
"Terus isunya kan simpang siur kenapa bisa mereka di sana? Ada yang bilang mau ngambil logam buat dijual," terangnya.
"Ada juga warga desa yang marah dibilang mau ngambil logam. Katanya diminta bantuin kegiatan itu," sambungnya.
Menanggapi cuitan yang disampaikan oleh Ardianto, warganet ikut mempertanyakan banyak hal, dan hingga saat ini belum mendapat jawaban yang sesuai.
"Justru itu yang penting dibahas: kenapa di operasi seberbahaya itu, area nggak steril dari warga sipil? Kenapa bisa ada yang celaka?
Jangan buru-buru menyalahkan warga tanpa investigasi utuh. Apakah mereka benar ngambil logam? Atau memang diminta ikut bantu operasi?
Transparansi harusnya jadi prioritas, bukan justru menutupi celah fatal yang bisa merenggut nyawa," tulis warganet.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: