2 weeks ago
12
TNI AL bersama dengan masyarakat membongkar pagar laut di kawasan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025). (ANTARA/Walda Marison)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Perintah Presiden Prabowo Subianto untuk membongkar pagar laut di kawasan Tangerang menuai perhatian publik.
Pagar sepanjang 30 kilometer tersebut akhirnya dibongkar dengan melibatkan gabungan anggota TNI AL.
Namun, di tengah langkah tegas ini, muncul sorotan tajam terhadap koordinasi kebijakan pemerintah yang dinilai kurang solid.
Mantan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, menyebut bahwa koordinasi kebijakan pemerintah semakin semrawut.
Unggahan Bima pada akun Instagram pribadinya @wibisanabima, disertai dengan tangkapan layar berita tentang pembongkaran pagar laut tersebut.
"Koordinasi Kebijakan dan Komunikasi Publiknya semakin hari semakin semrawut. Amatir betul…," ujarnya menambahkan emotikon menangis (21/1/2025).
Sebagaimana diketahui, pagar laut misterius tersebut sebelumnya menjadi polemik.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) disebutkan sempat tidak setuju atas pembongkaran pagar tersebut.
Hal ini memunculkan dugaan adanya ketidaksepahaman di antara jajaran pemerintah terkait kebijakan tersebut.
Pembongkaran pagar laut menjadi perbincangan luas di media sosial, dengan sejumlah netizen menyoroti lemahnya koordinasi komunikasi antarinstansi dalam menangani isu strategis.
Presiden Prabowo sebelumnya memberikan perintah langsung untuk pembongkaran setelah menerima keluhan masyarakat.
Proses pembongkaran ini melibatkan sekitar 600 personel TNI AL yang menggunakan alat berat dan tali tambang untuk mencabut pagar laut tersebut.
Sebelumnya, keberadaan pagar laut sepanjang 30 km tidak hanya menimbulkan kehebohan karena pelaku pemagaran masih terkesan misterius, tapi juga menuai pro kontra dalam proses pembongkarannya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
