Menteri ATR Bilang Belum Mampu Tangani Isu Pagar Laut, Gigin Praginanto: Ngeles, Takut Sama Naga

2 weeks ago 29
Pagar laut membentang 30,16 km di 6 kecamatan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Pemda Banten dan pemerintah pusat mengaku tak tahu pemilik pagar itu. (Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, merespons pengakuan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Nusron Wahid, yang menyatakan belum mampu menangani isu pagar laut sepanjang 30 kilometer.

Dalam pernyataannya, Gigin menilai ada ketakutan dan pengabaian terhadap arahan presiden.

"Ngeles. Takut sama naga. Perintah presiden pun diabaikan," ujar Gigin dalam keterangannya di X @giginpraginanto (17/1/2025).

Gigin tidak berhenti di situ. Ia menyebut bahwa kekuasaan saat ini berada dalam kendali lebih dari satu figur, bahkan memberikan sindiran tajam terkait pembagian kekuasaan yang ia anggap terjadi di Indonesia.

"Sekarang ini ada 3 presiden," Gigin menuturkan.

Pernyataan Gigin soal Presiden naga menuai berbagai spekulasi.

"Presiden siang dan presiden malam. Keduanya di bawah kendali presiden naga," tandasnya.

Banyak yang menduga istilah ini merujuk pada kekuatan besar di luar sistem pemerintahan resmi yang dianggap memiliki pengaruh kuat atas keputusan strategis negara.

Hal ini mengacu pada lambannya penanganan sejumlah kebijakan besar, termasuk soal pagar laut yang diduga melibatkan kepentingan pihak tertentu.

Sebelumnya, Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat menangani persoalan pagar laut misterius sepanjang 30 kilometer di Kabupaten Tangerang.

Nusron menyatakan bahwa masalah tersebut masih berada di luar kewenangan kementeriannya.

"Kalau hutan, itu menjadi kewenangan (Kementerian) Kehutanan, kalau bukan hutan, ya itu menjadi kewenangan kami," ujar Nusron, Rabu (15/1), sebagaimana dikutip dari situs resmi Kementerian ATR/BPN.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |