Milad HMI 78 Tahun: Kritik Adalah Senjata

4 hours ago 1

Oleh: Ketua Badko HMI Sulsel, Asrullah Dimas

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Indonesia adalah sebuah negara kepulauan, yang berdiri atas dasar persatuan dan kesatuan, memiliki banyak perbedaan baik ras, suku dan agama. Indonesia adalah sebuah bangsa yang merdeka. Sejarah nusantara mencatat bahwa dalam setiap nadi para revolusioner mengalir darah perjuangan untuk menghadapi dan berperang melawan penjajah sangat luar biasa.
Jenderal-jenderal yang gagah berani berguguran, tidak hanya itu saja, rakyat biasa pun ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. tidak takut akan kebengisan para penjajah, karena bagi mereka perjuangan membela NKRI adalah harga mati. Namun, melihat kondisi saat ini, cita-cita para leluhur sedikitnya telah memudar, masuknya faham-faham barat tersebut yang mulai mempengaruhi tatanan budaya kehidupan sehari-hari. Terlebih bagi para pemeluk agama Islam.
Islam dalam ajarannya adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Artinya meniadakan tuhan-tuhan melainkan Tuhan yaitu Allah.Meyakini ada tuhan lain saja tidak boleh (Kafir) apalagi meyakini tidak adanya tuhan dalam kehidupan (atheis). Secara individu, seseorang bertanggungjawab atas dirinya, memiliki keyakinan bahwa adanya Tuhan adalah mutlak. Melakukan ibadah adalah caranya berikhtiar terhadap segala ketentuan dari Tuhannya. Sebagai seorang Khalifah (wali pengganti) Tuhan, maka ia harus menjaga hubungannya dengan Tuhan (hablumminallah), berusaha menjadi pribadi yang baik sebagai hambadidunia, dan segala sikap dan perbuatan atasnya itu ganjaran. Karenanya, tugas sebagai individu adalah menjadikan diri berguna sebagai anggota masyarakat. Sebagai seorang individu adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, memiliki hubungan dan memberikan pengaruh yang baik terhadap sesame manusia(hablumminannas). Selain itu juga seorang manusia harus memiliki hubungan dan memberikan pengaruh yang baik terhadap lingkungan sesame makhluk ciptaan (hablumminal alam).
Sebagai warga negara, sudah tentu semua masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari negara dan memiliki kewajiban untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi negaranya. John Fenneral Kennedy (1961) mengatakan don’t ask what your country can do for you, but ask what you can do for your country, (jangan tanya apa yang bisa negara berikan untukmu, tapi tanyakanlah pada dirimu apa yang dapat kau lakukan untuk negaramu).
Selanjutnya, sebagai atensi untuk negaranya,seorang warga negara dapat menyumbangkan ide-ide atau gagasan guna menjadi solusi bagi permasalahan negara yang terjadi, atau mengambil peran dengan bergabung bersama perkumpulan atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu yang disebut organisasi. Organisasi yang dipilih atau dibentuk harus menjadi wadah transfer ilmu atau eksistensi diri menjadi lebih baik lagi. Seperti halnya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam(HMI). HMI yang memiliki landasan yang jelas, target dan tujuan HMI adalah untuk mencetak dan meregenerasi kadernya menjadi kader intelektual, memiliki leadership skills yang berlandaskan pada ketuhanan dengan Alqur’an dan Alhadits sebagai pedoman.
Dengan segala kontroversi yang pernah terjadi karena dianggap tidak berazaskan tunggal yaitu Pancasila, maka azas Islam sebelumnya juga pernah membuat perpecahan pada tubuh organisasi ini sendiri, terpecahnya HMI menjadi HMI DIPO (HMI bersekretariat di Jalan Diponegoro) yang mengganti azas landasan tersebut menjadi pancasila dan HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi)tetap dengan azas islam. Meskipun HMI DIPO mengubah azasnya, namun tidak pernah mengubah substansi dari arah perjuangannya. Azas Islam itu sendiri yang sampai saat ini masih digunakan sebagai pedoman itu dituangkan dalam kertas kerja bernama Nilai Dasar Perjuangan (NDP) karya intelektual dari Nurcholis Madjid (Cak Nur). NDP mengatur dan memberikan pedoman bagaimana memahami konsep ketuhanan dalam HMI.
Dengan NDP pula, kader-kader diberikan arah untuk berpikir secara intelektual, objektif, kreatif, inovatif dan juga kritis karena ia adalah kader akademik. Bersikap dan bertindak sesuai dengan norma dan syariat yang berlaku karena ia adalah seorang muslim yang bernafaskan islam. Bertanggungjawab atas dirinya, orang lain dan juga organisasinya karena ia adalah insan yang bertanggung jawab, semuanya atas landasan menjadi Insan kamil yang diridhai Allah SWT.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |