
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Eks Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron kembali menjadi sorotan. Setelah diketahui lolos selsksi administrasi hakim agung.
Itu ditanggapi eks Penyidik KPK Novel Baswedan. Menurutnya, hakim agung mestinya punya standar etik tinggi.
Sementara itu, Nurul Ghufron diketahui pernah melanggar kode etik. Saat menjabat pimpinan KPK.
“Idealnya Hakim Agung harus punya standar etik yang tinggi, karena menjadi gerbang terakhir bagi pencari keadilan,” kata Novel dikutip dari unggahannya di X, Rabu (16/4/2025).
Jika di KPK ia bisa berlaku demikian. Maka menurut Novel tidak menutup kemungkinan akan melakukan hak serupa kembali.
“Kalo Nurul Gufron yang ketika menjadi Pimp KPK justru bermasalah dengan etik, & melawan Dewas KPK, tentu akan berbuat hal yang sama,” ujarnya.
Adapun seleksi administrasi hakim agung diketahui dilakukan Komisi Yudisial (KY). Berdasarkan hasil sidang pleno yang digelar Senin (14/4/2025), terdapat total 161 orang calon Hakim Agung dan 18 calon Hakim Ad Hoc HAM yang lolos ke tahapan berikutnya.
Proses seleksi yang dilakukan itu untuk memenuhi pos jabatan lima Hakim Agung Kamar Pidana, tiga Hakim Agung Kamar Perdata, dua Hakim Agung Kamar Agama, satu Hakim Agung Kamar Militer, satu Hakim Agung Kamar Tata Usaha Negara (TUN), lima Hakim Agung Kamar TUN khusus pajak, serta tiga Hakim Ad Hoc HAM di MA.
(Arya/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: