
FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Pakistan menyerukan agar dialog dan diplomasi menjadi prioritas dalam upaya meredakan ketegangan yang kembali meningkat dengan India.
Seruan ini disampaikan menyusul eskalasi militer di wilayah Kashmir yang memicu kekhawatiran akan konflik lebih lanjut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Shafqat Ali Khan, dalam jumpa pers di Islamabad, Jumat (16/5/2025), menyatakan bahwa gencatan senjata yang saat ini berlaku antara kedua negara merupakan langkah yang patut diapresiasi.
“Gencatan senjata itu merupakan perkembangan yang positif,” ujar Shafqat. Ia mendesak pemerintah India untuk “mematuhi dengan teguh implementasinya” serta mengutamakan stabilitas kawasan dan kesejahteraan rakyat.
Pernyataan tersebut muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, menyerukan “dialog terpadu” untuk menyelesaikan seluruh persoalan yang melibatkan kedua negara bertetangga.
Hingga berita ini disiarkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak New Delhi.
Ketegangan terbaru antara Pakistan dan India bermula pada 6 Mei lalu, ketika India melancarkan serangan rudal ke wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikelola Islamabad.
New Delhi mengklaim serangan tersebut menargetkan “sembilan lokasi teror.”
Empat hari kemudian, pada 10 Mei, Pakistan melakukan serangan balasan dengan menyasar 26 instalasi militer India, termasuk di wilayah Kashmir yang berada di bawah administrasi New Delhi.
Meski demikian, upaya diplomatik berhasil meredam situasi. Dengan mediasi dari Amerika Serikat, kedua pihak menyepakati gencatan senjata pada akhir pekan lalu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: