SBY Serukan Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim dan Ketegangan Geopolitik Dunia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyuarakan keprihatinan mendalam atas berbagai perkembangan global yang dinilainya semakin kompleks dan mengkhawatirkan.

Dalam sambutan penutup pada acara TYI Lecture Series bertema “Green Growth: Sustainable Growth with Equity”, yang digelar Senin (12/5/2025) pagi di Hotel Marriott, Yogyakarta, SBY mengajak seluruh bangsa di dunia untuk bersatu menghadapi tantangan global.

“Tiba-tiba dunia kita dijejali dengan isu-isu yang mungkin sebagian mencemaskan, ditambah peperangan masih terjadi di sana-sini. Geopolitik semakin memanas, ditambah lagi dengan perang dagang, perang ekonomi yang mungkin menjadikan dunia kita semakin rumit, semakin vulnerable, semakin berbahaya, dan barangkali bisa mengancam kehidupan bangsa sedunia,” ujarnya, dikutip YouTube Merdeka pada Rabu (14/5/2025).

SBY menekankan pentingnya menciptakan dunia yang damai, adil, dan sejahtera. Menurutnya, perdamaian global adalah harapan universal yang harus diwujudkan bersama, tanpa memandang batas-batas negara maupun perbedaan identitas.

“Saya kira semua sepakat bahwa dunia yang semakin damai, dunia yang semakin adil, dunia yang semakin sejahtera adalah dunia yang memberikan harapan bagi siapapun. Terlepas dari ikatan identitas, terlepas dari batas-batas internasional,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti krisis iklim dan lingkungan sebagai isu yang sangat penting dan nyata, meski kerap luput dari perhatian utama publik dunia.

“Satu hal, kalau kita gagal bersatu untuk memastikan krisis iklim, krisis lingkungan dengan segala dampaknya, maka terus terang kita gagal untuk mengemban misi yang diberikan oleh Tuhan dan misi kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab kita semua, bangsa-bangsa sedunia. Semua tahu bahwa krisis iklim, krisis lingkungan itu real. Bukan fiksi, bukan hoaks,” tegas SBY.