
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar pendidikan nasional, Ki Darmaningtyas, turut menyayangkan bahwa publik Indonesia terus ramai membicarakan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.
Dikatakan Darma, ada banyak masalah yang mesti dibicarakan dibandingkan dengan dugaan ijazah palsu.
"Saya dah lama kesal, ngapain ngributin ijazah palsu?," kata Darma di X @Darmaningtyas (30/7/2025).
Ia pun merasa curiga, isu tersebut terus dimainkan agar perhatian masyarakat tidak tertuju pada kondisi ekonomi yang semakin merosot.
"Biar tidak teriak ekonomi lesu, daya beli turun, pengangguran ningkat, kemiskinan bertambah, banyak usaha tutup?," cetusnya.
Berkaca pada status Jokowi yang bukan lagi seorang Presiden, Darma sepakat dengan Luhut Binsar Pandjaitan bahwa ribut-ribut terkait ijazah hanya akan menghabiskan energi.
"Andaikan terbukti palsu pun kan tdk bisa batalin semua kebijakan yg dibuat Presiden Jokowi, so what gitu lho," tandasnya.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan punya pandangan berbeda soal polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.
Mantan Menko Kemaritiman itu menilai bahwa membahas persoalan ijazah bukan hal esensial untuk kemajuan bangsa.
Ia menegaskan bahwa yang lebih penting adalah kontribusi nyata terhadap negara, bukan sekadar memperdebatkan latar belakang administratif seseorang.
Hal ini diungkapkan Luhut saat menghadiri peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Alih-alih mempermasalahkan hal yang baginya kurang signifikan, Luhut justru mendorong agar perhatian masyarakat dialihkan ke hal-hal yang lebih substansial, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: