
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani memilih diam ketika ditanya wartawan mengenai polemik gaji guru dan dosen yang tengah ramai diperbincangkan publik.
Usai menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen, Selasa (19/8/2025), Sri Mulyani hanya berjalan menuju kendaraannya tanpa memberi komentar.
Ia hanya menyampaikan singkat bahwa pemerintah akan segera menanggapi sikap fraksi terkait RAPBN 2026.
“Dua hari lagi saya akan paripurna ya,” ucap Sri Mulyani.
Sebelumnya, dalam Konvensi Sains Teknologi dan Industri Indonesia 2025 di Kampus ITB, Sri Mulyani sempat menyinggung soal rendahnya gaji guru dan dosen yang banyak menjadi sorotan di media sosial.
“Banyak di media sosial yang mengatakan, menjadi dosen atau guru tidak dihargai karena gajinya kecil,” kata Sri Mulyani, Jumat (8/8/2025) lalu.
Namun, potongan video yang beredar kemudian memunculkan narasi bahwa gaji guru dan dosen dianggap sebagai beban negara. Isu ini langsung dibantah oleh Kementerian Keuangan.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, menegaskan kabar tersebut tidak benar.
“Video mengenai guru adalah beban negara hoax. Kita tahu Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan hal tersebut,” ujar Deni di Kompleks Parlemen.
Dalam forum di ITB itu, Sri Mulyani menekankan bahwa masalah gaji guru dan dosen tidak bisa hanya dibebankan pada keuangan negara.
“Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat?” jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: