MOROWALI, Indonesiasatu.id - PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali perusahaan raksasa pertambangan nikel, yang berada Kecamatan Bungku Timur dan Bahodopi saat ini sementara tahap pengerjaan pembangunan pabrik pengolahan biji nikel yang berada di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali.
PT Vale IGP Morowali saat ini sudah menyiapkan berbagai infrastruktur keberkelanjutan. Seperti, sedimen pondyang yang menjadi infrastruktur pengelolaan air limpasan dan juga fasilitas pembibitan (Nursery), saat ini terus dikebut pengerjaannya.
"Nursery ini nantinya, bukan hanya menjadi tempat tumbuh ribuan bibit pohon namun juga sebagai pusat pengetahuan ekologis yang menopang keberlangsungan reklamasi lahan pasca - tambang di wilayah konsesi, " terang Wafir selaku Head of Project PT Vale IGP Morowali, pada Senin (07/07/2025).
Begitupun soal reklamasi, Wafir menyampaikan bahwa perusahaan menerapkan metode hydroseeding untuk mempercepat pertumbuhan vegetasi, mencegah erosi dan menjaga keberlanjutan lahan reklamasi. Dan metode ini juga membantu mengurangi debu dan meningkatkan kualitas tanah.
Hilir dari inovasi tersebut PT Vale IGP Morowali telah melakukan kegiatan reklamasi, menyampaikan aksi diatas operasi, pada April 2025 lalu, di momen Hari Bumi 2025 dengan tema"Our Power, Our Planet "
Wafir menegaskan bahwa PT Vale IGP Morowali komitmen terhadap pelestarian lingkungan dengan melaksanakan penanaman pohon perdana di area reklamasi. Dan aksi dimulai bahkan sebelum fase produksi, sebanyak 360 bibit pohon ditanam diatas lahan seluas 6, 2 hektar di Rasyidah N3 dari total target 4, 427 bibit dan 19, 3 hektar reklamasi sepanjang tahun ini.
"Penanaman bibit pohon ini bukan hanya memperingati Hari Bumi tetapi juga menjadi simbol komitmen jangka panjang kami dalam keseimbangan alam, " terang Wafir
IGP Morowali akan melaksanakan praktik pertambangan yang baik (good mining practices), seperti terlaksana di Sorowako.
Selain pengelolaan lingkungan dan tata kelola operasional yang bertanggungjawab, PT Vale juga menempatkan pemberdayaan masyarakat, dengan program - program pemberdayaan dirancang dengan pendekatan partisipatif yang mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat lingkar tambang, yang dimulai dari peningkatan kapasitas SDM lokal, penguatan ekonomi untuk kemandirian hingga akses terhadap layanan dasar yang layak.
Perusahaan tidak hanya memberi bantuan sesaat tetapi membangun ekosistem yang memberdayakan seperti, pelatihan ketrampilan, dukungan kewirausahaan, pendidikan hingga inisiatif pelestarian budaya lokal.
Semua ini menjadi modal sosial yang sangat penting dalam menciptakan harmoni antara aktivitas pertambangan dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
Dikatakan, PT Vale IGP Morowali, melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), dirancang untuk menjawab kebutuhan prioritas masyarakat lingkar tambang, dengan fokus utama pada sektor: pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil, kemandirian ekonomi, ekonomi lokal, infrastruktur dasar dan pelestarian budaya dan lingkungan.
Hingga Mei 2025, beberapa program kegiatan sudah berjalan antara lain, Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan (PSRLB), pemberdayaan UMKM lokal, pendampingan pengelolaan sampah dengan prinsip reduce (pengurangan), Reuse (penggunaan kembali) dan recycle (daur ulang) atau TPS3R serta program pendidikan.
Dan, saat ini salah satu program yang sedang berlangsung adalah pelatihan bahasa Inggris bagi Mahasiswa Morowali diselenggarakan bekerjasama dengan UPA Bahasa Universitas Tadulako.Program ini khusus ditujukan bagi Mahasiswa di area pemberdayaan.