FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Tommy Shelby menyoroti dugaan mobilisasi massa bayaran dalam aksi mendukung proyek PIK 2 di Kronjo, Tangerang.
Ia mengklaim bahwa para peserta aksi tersebut mendapat bayaran Rp50 ribu per orang.
Tommy menyebut bahwa mobilisasi ini dilakukan secara terstruktur melalui jaringan pemerintahan setempat.
"Terstruktur, sistematis dan masif, perintah turun dari Lurah ke para Ketua RT," ujar Tommy di X @TOM5helby (5/2/2025).
Tommy pun mempertanyakan dari mana sumber perintah yang diterima oleh para lurah.
"Jadi pak Lurah terima perintah dari siapa?," cetusnya.
Ia juga menduga bahwa setelah isu kelangkaan gas elpiji 3 kilogram gagal menggiring opini publik, kini strategi dengan mengerahkan massa bayaran semakin masif dilakukan.
"Dengan gagalnya isu kelangkaan gas elpiji 3 Kg sepertinya upaya lewat jalur massa bayaran bakalan tambah kenceng nih," tandasnya.
Sebelumnya, Pengamat ekonomi dan politik Anthony Budiawan mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan Bahlil mengenai tabung gas elpiji 3 kilogram patut dicurigai.
Bahlil yang merupakan Ketua Umum (Ketum) Golkar diduga diam-diam pasang badan untuk melindungi Jokowi dari sorotan negatif publik.
"Patut diduga, kebijakan gas elpiji 3 kg yang menyengsarakan rakyat ini untuk pengalihan isu sertifikat laut ilegal, yang sudah membuat panik Jokowi dan kroninya," ujar Anthony kepada fajar.co.id, Selasa (4/2/2025) malam.
Dikatakan Anthony, Menteri-menteri titipan Jokowi bukan hanya menjadi duri dalam pemerintahan Presiden Prabowo, tapi juga banyak menghabiskan energi untuk gal yang sangat tidak produktif.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: