
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,42 miliar untuk kendaraan dinas roda empat pimpinan kembali menuai sorotan publik.
Kritik keras datang dari berbagai kalangan, salah satunya dari pegiat media sosial, Ardianto Setiawan.
Ardianto menyuarakan kekecewaannya secara terang-terangan dan menohok.
"Kasih alternatif lembaga zakat selain Baznas. Ada rekomendasi?” kata Ardianto di X @ArdiantoSetiawan (20/5/2025).
Ia merasa resah melihat penggunaan dana zakat yang dinilainya kurang tepat sasaran.
Tak hanya mengkritik, netizen yang meramaikan kolom komen ikut menyuarakan opsi alternatif.
Sejumlah lembaga amil zakat yang dianggap lebih fokus terhadap transparansi dan pemberdayaan langsung masyarakat mulai disebut-sebut, seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, LAZISMU, YDSF, hingga lembaga zakat lokal berbasis komunitas.
Sebelumnya, Baznas Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu penerima dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2023.
Informasi ini berasal dari data resmi yang dirilis Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Jabar, yang mencatat bahwa total dana yang diterima Baznas mencapai Rp 4,4 miliar.
Dana hibah tersebut dimanfaatkan untuk sejumlah program sosial, termasuk di antaranya dukungan bagi guru ngaji, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), bantuan untuk warga jompo, serta pengadaan kendaraan operasional.
Untuk program bantuan kepada guru ngaji, dana yang digelontorkan terdiri dari Rp 1,65 miliar untuk guru madrasah diniyah dan Rp 261,3 juta untuk guru ngaji binaan Baznas.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: