
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, kembali bercerita terkait pertemuannya dengan mantan Presiden Jokowi di Solo yang membahas polemik ijazah.
Dalam pertemuan itu, Heru menegaskan bahwa kedatangan mereka murni atas inisiatif Kagama Cirebon dan bukan karena permintaan pihak manapun.
"Kita datang ke sini (Solo) untuk meminta informasi paling akurat berkaitan dengan ijazah Pak Jokowi. Kagama Cirebon tidak pernah dititipi oleh siapapun, kita independen," ujar Heru Subagia, Senin (19/5/2025).
Heru mengakui bahwa mereka memang telah mendapatkan izin dari Roy Suryo dan Rismon Sianipar untuk melakukan pendekatan tersebut. Kecuali dr Tifa karena belum mendapatkan akses komunikasi.
Bahkan, kata Heru, sempat ada upaya mempertemukan Roy Suryo dan Rismon dengan Jokowi, namun rencana itu discreening oleh pihak protokoler Istana.
"Alasannya, salah satu tugas dari alumni, mengurusi beberapa hal. Saya sudah koordinasi dan diskusi dari bawah sampai ke PP Kagama," kata Heru.
Dalam percakapannya, menurut Heru, Jokowi menyampaikan bahwa proses hukum terkait polemik ijazahnya sudah berjalan dan meminta semua pihak untuk menunggu hasil dari proses tersebut.
"Pak Jokowi ngomong bahwa proses hukum sudah dijalankan. Kita tunggu proses hukumnya," ucap Heru menirukan gaya bicara Jokowi.
Namun, Heru juga mengungkap bahwa Jokowi sebenarnya menyayangkan tidak adanya mediasi dari pihak UGM atau alumni lebih awal.
"Pak Jokowi juga ngomong, sebenarnya kita menunggu selama tiga tahun, kok gak ada dari pihak UGM atau alumni yang melakukan mediasi yang dilakukan gerbongnya mas Heru," imbuhnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: