
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Republik Indonesia memecat Bambang Beathor Suryadi sebagai tenaga ahli. Itu menuai spekulasi.
Pemberhentian tersebut, dihubungkan dengan sikap Beathor yang merupakan kader PDIP. Beathor diketahui getol belakangan ini menyebut ijazah Presiden ke-7 Jokowi dicetak di Pasar Pramuka.
Aktivis Nicho Silalahi pun menyentil Budiman Sudjatmiko. Eks kader PDIP yang kini Kepala BP Taskin.
“Dipecatnya bang Beathor yang juga kader sejati @PDI_Perjuangan dari BP Taskin itu menunjukan bahwa Si bengak Budiman Sudjatmiko melawan partai yang dulu memungutnya ketika masih luntang-lantung,” kata Nicho dikutip dari unggahannya di X, Senin (7/7/2025).
“…dan sekaligus mempertegas loyalitas pada @jokowi,” tambah Nicho.
Menurut Nicho, Budiman berteman baik dengan Beathor. Pemecatan itu menurutnya menunjukkan relasi tersebut tidak digunakan untuk kepentingan.
“Padahal Si Bengak Itu juga berteman baik dengan bang Beathor, artinya bagi si bengak itu tidak ada pertemanan yang ada kepentingan untuk mengamankan jabatannya sendiri di BP Taskin,” ujarnya.
Hal tersebut diumumkan melalui surat resmi bernomor B.116/KS.02/SES/6/2025 yang ditandatangani langsung oleh Kepala Sekretariat BP Taskin, Eni Rukawiani.
Dalam isi surat yang beredar, disebutkan bahwa masa kerja Beathor telah berakhir per 30 Juni 2025 dan tidak diperpanjang.
Selain karena kontraknya selesai, evaluasi internal juga menyimpulkan bahwa Beathor melanggar kode etik serta tidak mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: