Curiga Ingin Hapus Pendidikan Gratis, Ferdinand Hutahaean ke Sri Mulyani: Jangan Jadi Vampir Pajak Penghina Guru

3 weeks ago 24
Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean menyemprot Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani usai pernyataannya yang dianggap menyinggung profesi guru viral.

Dikatakan Ferdinand, ucapan Sri Mulyani yang menyebut guru sebagai beban negara sudah kelewat batas dan melukai dunia pendidikan.

“Saya cuma mau berpesan kepada Sri Mulyani, jangan jadi vampir pajak penghina guru. Kalau sudah vampir pajak rakyat, sudah cukup itu saja. Jangan menjadi penghina guru,” kata Ferdinand kepada fajar.co.id, Selasa (19/8/2025).

Ia menegaskan, gaji guru merupakan kewajiban negara, bukan beban sebagaimana yang disampaikan Sri Mulyani.

“Pernyataan Sri Mulyani itu sebetulnya sudah sangat di luar batas. Mengatakan bahwa guru itu menjadi beban rakyat. Gaji guru itu kewajiban negara,” tukasnya.

Ferdinand juga menuding ada maksud tersembunyi di balik pernyataan tersebut, yakni keinginan pemerintah agar masyarakat kembali ikut menanggung biaya pendidikan.

“Saya tahu arahnya, Sri Mulyani itu ingin meminta masyarakat terlibat membiayai guru dengan metodologi SPP zaman dulu. Jadi mau menghilangkan sekolah gratis,” katanya.

Lebih jauh, ia menyebut pandangan itu bertentangan dengan konstitusi yang jelas mengamanatkan pendidikan gratis untuk rakyat.

“Nah ini Sri Mulyani mau membelokkan konstitusi, itu haram hukumnya,” tegas Ferdinand.

Tak berhenti di situ, ia juga balik menyindir pejabat negara yang justru selama ini dianggap sebagai beban rakyat.

“Coba Sri Mulyani berpikirlah, jangan membebani rakyat ini terus-menerus, untuk membiayai gaji Menteri, fasilitas mewah pejabat, rumah para pejabat, semua rapat di hotel segala macam. Berhentilah membebankan itu kepada rakyat, coba biayai sendiri masing-masing,” imbuhnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |