Dari Energi hingga Transfer Teknologi: 5 Poin Penting Negosiasi Indonesia-AS

8 hours ago 7
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta, Rabu (5/3/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jakarta, Rabu (5/3/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan perdagangan yang lebih adil dan berimbang dengan Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers pada Jumat (25/4/2025) yang membahas kelanjutan negosiasi perdagangan antara Indonesia dan AS.

Airlangga menyatakan bahwa seluruh poin yang dibawa Indonesia dalam perundingan ini berlandaskan pada kepentingan nasional.

"Tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga keseimbangan setidaknya pada lima manfaat," ujar Airlangga dalam kesempatan tersebut.

Lima manfaat utama yang ditawarkan Indonesia dalam perundingan ini antara lain:

  1. Ketahanan Energi Nasional: Indonesia ingin memastikan pasokan energi tetap stabil dan aman melalui kemitraan dagang strategis dengan AS.
  2. Akses Pasar: Indonesia mendorong kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspornya ke pasar AS, guna membuka peluang pasar yang lebih luas.
  3. Deregulasi Investasi: Deregulasi diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang ramah bagi investor, serta membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
  4. Kerja Sama Rantai Pasok dan Industri Strategis: Fokus pada sektor-sektor kritis seperti mineral strategis, yang sangat penting untuk masa depan teknologi dan perekonomian global.
  5. Transfer Ilmu dan Teknologi: Kerja sama di bidang ini difokuskan pada sektor kesehatan, pertanian, dan energi baru terbarukan, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga mengungkapkan bahwa delegasi Indonesia yang dipimpin olehnya saat ini berada di AS untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan sejak era Presiden Donald Trump.

Ia menambahkan bahwa respons dari pihak AS terhadap tawaran Indonesia cukup positif. Delegasi Indonesia telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat penting, termasuk perwakilan dari United States Trade Representative (USTR), Kementerian Perdagangan AS, dan Kementerian Keuangan AS.

"Upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik oleh USTR, Commerce, maupun Treasury, dan semua membuka ruang dialog," tutup Airlangga.
(Wahyuni/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |