Demo di Pati Desak Bupati Mundur, Dandhy Laksono: Setelahnya ke Gubernur, Lalu Presiden dan Wakilnya

4 weeks ago 20
Dandhy Laksono

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Demonstrasi besar-besaran di Kantor Bupati Pati, jadi perhatian publik. Massa menuntut Bupat Pati, Sudewo mundur.

Jurnalis Dandhy Laksono mengomentari hal itu. Ia membandingkan gerakan sosial dengan karir politik.

“Seperti karir politik, gerakan sosial juga perlu peningkatan,” kata Dandhy dikutip dari unggahannya di X, Kamis (14/8/2025).

Maksud Dandhy, setelah massa menuntut pengunduran diri bupati. Bisa lanjut ke jabatan eksekutif di atasnya.

“Setelah bupati, ke gubernur, lalu presiden dan wakilnya,” pungkas penulis buku Jurnalisme Investigasi itu.

Aksi yang menuntut Sudewo mundur itu diketahui sempat ricuh, dengan insiden pelemparan botol air mineral dan sandal ke arah Sudewo saat ia menemui pengunjuk rasa.

Aksi ini dipicu karena kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen yang menuai penolakan luas, meski sudah dibatalkan.

Kemarahan warga juga disebabkan kebijakan lima hari sekolah, regrouping sekolah yang berdampak pada hilangnya pekerjaan bagi guru honorer, serta pemutusan hubungan kerja ratusan eks pegawai honorer RSUD RAA Soewondo.

Sebagai tindak lanjut, DPRD Kabupaten Pati telah sepakat membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk memproses pemakzulan Sudewo.

Presiden Prabowo Subianto menyayangkan terjadinya aksi demonstrasi besar-besaran tersebut. Itu diungkapkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

“Belum, kalau secara khusus belum. Ya tentunya kalau beliau ya menyayangkan, itu tadi apa yang kami sampaikan itulah hasil respon beliau terhadap siapapun itu,” kata Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Kamis (14/8/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |