
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Demo besar-besaran masyarakat Kabupaten Pati yang menuntut Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya berakhir dengan kericuhan yang melibatkan pengunjuk rasa dengan aparat.
Selain berujung kericuhan hingga mengakibatkan sejumlah orang mengalami luka, demo itu juga memaksa DPRD Pati bergerak cepat dengan membentuk Pansus Pemakzulan Sudewo.
Bupati yang merupakan kader Partai Gerindra itu didesak mundur oleh warganya setelah mengeluarkan kebijakan kontroversial berupakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen.
Kenaikan pajak yang dinilai semakin menyusahkan keadaan ekonomi masyarakat itu memicu reaksi luas dari warga Pati. Mereka memulai aksi mengumpulkan donasi untuk menggelar aksi besar-besar. Pengumpulan donasi itu juga sempat ricuh setelah ada upaya Satpol PP membubarkannya. Kejadian itu semakin memicu kemarahan warga.
Merespons adanya Pansus Pemakzulan Sudewo di DPRD Pati, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya menghargai proses politik di DPRD Pati yang mengajukan Hak Angket Pansus pemakzulan Sudewo dari posisi bupati daerah tersebut.
"Menurut saya sudah on the track dilakukan oleh DPRD Pati dan kami menghormati proses-proses itu sesuai dengan mekanisme yang ada," kata Dasco, kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/8).
Ketua Harian Gerindra itu mengaku akan terus memantau perkembangan politik di Pati setelah Bupati Sudewo mendapat sorotan usai menaikkan PBB sebesar 250 persen. "Kami akan monitor perkembangannya," kata Dasco.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: