
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto memberi respon usai Pemerintah bakal melanjutkan Efisiensi Anggaran di tahun 2026.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan efisiensi anggaran akan berlanjut dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
Dalam penyusunannya dipastikan akan melihat berdasarkan evaluasi tahun ini.
Sri Mulyani menyebut efisiensi dilakukan untuk penguatan kualitas belanja agar lebih produktif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Melalui penguatan kualitas belanja tersebut, belanja negara akan dialokasikan di kisaran 14,19% hingga 14,75% PDB di 2026.
Merespon hal ini, melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Gigin Praginanto blak-blakkan menyebut upaya efisiensi yang dilakukan ini percuma.
Alasannya karena banyak masalah yang belum diselesaikan salah satu akar terbesar adalah kasus korupsi.
“Percuma melakukan efisiensi kalau korupsi jalan terus,” tulisnya dikutip Rabu (21/5/2025).
Ia menyebut jika kasus korupsi merajalela dan dipegang oleh orang-orang yang memiliki jabatan strategis ini makin sulit.
Karena itu Gigin menyarankan agar jabatan-jabatan strategis lebih baik diserahkan ke ahlinya.
“Apalagi kalau jabatan-jabatan strategis seperti Dirjen pajak tidak diserahkan ke ahlinya,” sebutnya.
“Cuma bikin ruwet,” terangnya.
(Erfyansyah/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: