
FAJAR.CO.ID -- Joao Angelo De Sousa Mota resah. Dia melihat begitu bobroknya sistem pangan nasional setelah menjabat Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara. Tak tahan lagi, Joao Angelo De Sousa Mota.
Joao Mota diangkat sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara pada 10 Februari 2025 melalui surat keputusan Menteri BUMN.
Agrinas salah satu perusahaan BUMN di bawah payung Danantara. Dia benar-benar sudah tidak menoleransi praktik-praktik yang membuat sistem pangan nasional menjadi bobrok.
Joao mengaku sudah tiga kali mengajukan pengunduran diri, namun Danantara belum menyetujui dengan berbagai alasan.
Dia menilai BPI Danantara masih menerapkan sistem birokrasi lama yang berbelit sehingga menghambat akselerasi program pangan nasional.
Berbelitnya sistem di BPI Danatara juga menjadi salah satu alasan pengunduran dirinya dari jabatannya sebagai direktur utama.
“Danantara dibentuk sebagai suatu badan baru untuk mempercepat atau mempersingkat proses-proses kegiatan yang sifatnya lebih kepada bisnis, bukan lagi membangun suatu birokrasi yang sangat panjang berbelit-belit, yang hampir tidak mungkin kita wujudkan,” katanya dalam konferensi pers hari ini, Senin (11/8/2025).
Setelah mundur dari jabatan sebagai Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota blak-blakan soal bobroknya sistem pangan nasional. Dia mengungkap kelemahan perusahaan itu sekaligus nasib para petani yang dinilainya hanya jadi buruh.
Eks Dirut Agrinas itu bingung untuk menjalankan begitu banyak program dan agenda pemerintah memajukan pangan nasional. Bagaimana dia dapat menjalankan program, sedangkan anggarannya nihil.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: