Fisipol UGM: Fenomena Bendera One Piece Mirip Simbol Semangka Palestina

3 weeks ago 21
Fenomena mengibarkan bendera One Piece jelang momen peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Center for Digital Society (CfDS) FISIPOL UGM, Ayom Mratita Purbandani menilai fenomena bendera One Piece, sebuah kartun anime yang dikibarkan sejajar dengan bendera Merah Putih lebih tepat dipahami sebagai ekspresi perlawanan simbolik dan bentuk kebebasan sipil, bukan sebagai ancaman negara.

Ayom memaparkan penggunaan simbol dari budaya populer telah menjadi sarana masyarakat dalam menyampaikan kritik sosial secara kreatif.

“Ini adalah ekspresi protes yang sifatnya simbolik. Idiom budaya populer digunakan sebagai media kritik, mirip dengan simbol salam tiga jari di Thailand atau semangka yang digunakan sebagai simbol dukungan terhadap Palestina,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

Menurutnya, bentuk perlawanan semacam ini bersifat spontan, emosional, dan lebih cepat menyebar di media sosial, berbeda dari demonstrasi konvensional.

Karena itu, Ayom menilai reaksi pemerintah yang menganggap aksi ini sebagai hal makar, justru menunjukkan adanya political paranoid.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa pembatasan terhadap ekspresi semacam ini bisa menimbulkan kesan bahwa ruang kebebasan sipil semakin menyempit.

“Aksi seperti ini umumnya tidak bertahan lama dan tak terorganisir secara struktural. Tapi jika pemerintah meresponsnya dengan keras, maka pesan protesnya justru jadi makin kuat,” ungkap Ayom.

Bagi generasi muda, idiom budaya populer adalah media yang efektif untuk menyampaikan kritik. Cara ini mampu menjangkau lebih banyak kalangan karena bersifat ringan dan mudah dipahami.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |