
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dari Madura, Islah Bahrawi kembali menyindir sikap pihak kejaksaan yang hingga saat ini masih membiarkan terpidana Silfester Matutina berkeliaran.
Sorotan terhadap sosok Silfester Matutina serta Kejaksaan Agung dan jajarannya itu belakangan ini ramai di tengah masyarakat. Betapa tidak, kejaksaan seolah tidak memiliki keberanian untuk melakukan eksekusi terhadap putusan hukum yang sudah berkekuatan tetap.
Adapun Silfester jadi perhatian karena dia terkesan kebal hukum di negeri ini. Betapa tidak, meski sudah menyandang status sebagai terpidana sejak 2019 lalu, Silfester tak kunjung dieksekusi ke penjara. Dia malah diangkat sebagai salah satu komisaris di BUMN.
Karena itu, Islah Bahrawi ikut mempertanyakan alasan kejaksaan tidak mengeksekusi terpidana 1,5 tahun penjara itu. Dia bahkan menilai, nyali aparat kejaksaan sangat kerdil di hadapan Silfester.
"Bahasamu ketinggian. Nyali kalian terlihat kerdil di hadapan Silfester!," ujar Islah Bahrawi sambil merujuk pernyataan Jaksa Agung yang menyebut korupsi sebagai musuh utama kemerdekaan.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan juga tidak berhenti mempertanyakan sikap kejaksaan yang tidak kunjung melakukan eksekusi terhadap Silfester Matutina.
"Kenapa sampai sekarang Kajari Jaksel tak berani eksekusi Silfester? Inilah potret buram hukum di negeri ini. Kasus selalu pilih tebang," kata Umar Hasibuan.
Di tengah ramainya sorotan terhadap sikap kejaksaan yang tidak kunjung melakukan eksekusi terhadap Silfester Matutina, juga muncuk narasi yang menyebut kalau vonis Silfester tersebut sudah kedaluwarsa.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: