
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tengah melakukan pemantauan dan penyelidikan atas peristiwa ledakan amunisi yang menewaskan belasan orang, termasuk warga sipil, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada 12 Mei 2025.
“Sejak hari Kamis (15/5), kami sedang melakukan permintaan keterangan kepada saksi yang ada di lokasi, di Kabupaten Garut,” kata Anggota Komnas HAM RI, Uli Parulian Sihombing, saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat.
Uli menyampaikan bahwa pihaknya kini sedang mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, seperti aparat pemerintah, saksi lapangan, hingga keluarga korban.
Lebih lanjut, Komnas HAM juga akan meminta keterangan dari institusi terkait seperti TNI Angkatan Darat, Kodam Siliwangi, Polres Garut, dan Polda Jawa Barat.
“Jadi, kami masih tahapan penyelidikan sekarang,” ujar Uli.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa ledakan terjadi saat proses pemusnahan amunisi oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD, di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, pada Senin (12/5) pukul 09.30 WIB.
"Pada awal kegiatan, secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Wahyu.
Dalam prosesnya, personel membuat dua lubang sumur sebagai tempat untuk memasukkan amunisi yang akan dimusnahkan. Amunisi tersebut dimasukkan dan diledakkan menggunakan detonator.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: