
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Prof. Yusril Ihza Mahendra, kembali menegaskan sikapnya soal polemik penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, oleh Polda Metro Jaya.
Yusril melontarkan sindiran keras kepada pihak-pihak yang menolak langkah hukum polisi dengan cara menggalang opini publik.
“Bung Karno saja yang tidak pernah belajar hukum melakukan perlawanan mengikuti proses hukum di pengadilan kolonial," ujar Yusril di X @Yusrilihza_Mhd (7/9/2025).
"Apa anda kira Bung Karno begitu dungu dan tak paham kalau pengadilan kolonial itu takkan pernah menjalankan tugas sesuai koridor hukum seperti yang diharapkannya?," tambahnya.
Menko Kumham Imipas ini juga menyinggung tokoh-tokoh besar yang tetap menempuh jalur hukum di masa Orde Baru.
“Apa anda kira Jamaludin Datuk Singomangkuto, Buyung Nasution, Yap Thiam Hien dan S Tasrif tidak paham kalau Pengadilan Orde Baru tidak akan pernah berlaku fair ketika mereka membela tokoh-tokoh Malari? Tokoh mereka tetap menempuh jalur hukum melalui pengadilan. Apapun hasilnya," tegas Yusril.
Menurutnya, para pejuang hukum sejati tidak pernah memilih jalur di luar koridor hukum meskipun menilai aparat berlaku tidak adil.
“Mereka tak pernah membela melalui cara-cara di luar koridor hukum dengan alasan penegak hukum ternyata bertindak tidak sesuai koridor hukum yang diinginkannya," Yusril menuturkan.
Yusril yang memiliki pengalaman panjang di dunia hukum kemudian memberikan perumpamaan keras bagi profesi advokat.
“Advokat itu bekerja layaknya pengemudi kendaraan 4WD di tebing bukit yang terjal dan berliku. Bukan seperti pembalap Formula 1 di sirkuit yang mulus,” ucapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: