Pakan Ternak Dioplos Beras Kualitas Rendah, Dikemas Jadi Beras Premium

19 hours ago 9
Wakapolda Riau Brigjen Pol Jossy Kusumo, Wakajati Riau Dedi Triharyadi, Dirkrimisus Kombes Pol Ade Kuncoro Ridwan saat ekspose praktik pemalsuan label dan pengoplosan beras 9,75 ton. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

FAJAR.CO.ID -- Sebanyak 9,75 juta ton beras oplosan disita Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau. Beras premium oplosan itu berisi beras reject kualitas buruk setara pakan ternak yang dioplos dengan beras kualitas rendah.

Hasil oplosan beras reject untuk pakan ternak dengan beras kualitas rendah itu kemudian dimasukkan dalam kemasan beras premium bermerek dan beras SPHP Bulog. Beras premium oplosan itu kemudian dijual dengan harga mahal.

Bisnis beras premium oplosan ini melibatkan pengusaha berinisial RG. Dalam dua tahun terakhir, pengusaha RG diketahui telah menjual lebih dari 228 ton beras oplosan ke masyarakat melalui ritel di Pekanbaru.

Dirkrimsus Polda Riau, Kombes Pol Ade Kuncoro menjelaskan pelaku RG mendapat beras dengan kualitas buruk di Kabupaten Pelalawan. Ia kemudian mencampur beras tersebut dengan beras kualitas medium atau rendah. Hasil oplosan kemudian dimasukan ke dalam kemasan beras bermerek dan beras SPHP Bulog.

"Dari hasil interogasi, pelaku ini sudah melakukan aksinya selama dua tahun. Bahkan dalam 6 bulan terakhir ia berhasil meraup keuntungan sebesar Rp500 juta," ungkap Kombes Ade, Selasa (29/7/2025) lalu.

Modus operandi tersangka adalah mencampurkan beras kualitas rendah dari Penyalai, Pelalawan, dengan beras reject yang seharusnya hanya digunakan untuk pakan ternak.

Pelaku lalu mengemas ulang menggunakan karung bermerek SPHP Bulog dan merek-merek lokal asal Sumatera Barat seperti Anak Daro, Kuriak Kusuik, dan lainnya.

“Tersangka menciptakan ilusi seolah-olah beras yang dijual adalah produk premium dan legal. Padahal itu hasil oplosan,” tambah Kombes Ade.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |