Prabowo di Sekitar Kerusuhan Massa, dari Informasi Intelijen Istana hingga Pergantian Menko Polkam 

2 hours ago 2
Presiden Prabowo Subianto pimpin Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet Paripurna, Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2025)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Intelijen Negara, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra menyebut ada informasi yang terlambat masuk ke meja Presiden Prabowo Subianto. 

Akibatnya, Presiden Prabowo baru bereaksi terhadap kasus ini Jumat, 29 Agustus sore, dimana aksi ini sudah begitu massif.

“Artinya ada informasi yang terhambat, entah dimana, tapi tidak tersampaikan kepada Prabowo, jauh sebelumnya. Mungkin saja intelejen sudah memberikan informasi, warning. Tapi ketika ini tidak sampai, ini juga problem. Artinya tidak selalu bahwa intelijen itu gagal. Karena ada mata rantai,” tuturnya.

Olehnya itu, mekanisme pelaporan situasi kepada Prabowo itu langsung seharusnya. 

“Kemarin itu, Prabowo mendapat informasi bahwa situasi masih terkendali. Tiba-tiba meledak Jumat, setelah kejadian menabrak ojol. Situasi tidak lagi terkendali setelah itu. Sehingga mau tidak mau, laporannya harus sampai ke Pak Prabowo. Padahal indikasi terjadinya kerusuhan sudah tersampaikan kepada ring satunya,” jelasnya.

Menurutnya, keterlambatan itu adalah kerawanan. Mekanisme pelaporan kepada presiden kata dia memang seperti itu. 

Dikatakan bahwa ada kejanggalan. Misalnya itu informasi intelijen itu harus langsung by hand dari pimpinan tertinggi intelijen ke presiden sebab user.

Tapi ketika dibuat mekanisme dengan pola seperti sekarang sehingga ada pintu yang paling kecil itu dilewati, ini kerawanan tidak boleh terjadi. 

“Terlalu banyak yang difilter akhirat informasi yang sampai ke Pak Prabowo mungkin hanya 20 persen. Dan itu terjadi kemarin. Pak Prabowo betul-betul terjaga oleh perkembangan situasi yang tiba-tiba meledak. Itu sudah ada tahapan-tahapannya yang kemarin. Ketika itu dilaporkan mungkin Pak Prabowo akan membuat langkah-langkah sebelum ini menjadi besar,” ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |