![](https://fajar.co.id/wp-content/uploads/2023/05/Oknum-Polisi.jpg)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pemerasan terhadap 45 warga negara (WN) Malaysia oleh oknum polisi saat menghadiri konser Djakarta Warehouse Project (DWP) di Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi perhatian publik.
Tak hanya mengecewakan, tindakan ini dianggap mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia internasional.
Barang bukti berupa uang hasil pemerasan yang disita dari para pelaku disebut mencapai Rp2,5 miliar, jumlah yang mengejutkan dan menjadi perhatian luas.
Pihak Polri telah menyatakan akan mengusut tuntas kasus tersebut dan memberikan sanksi tegas kepada para oknum yang terbukti bersalah.
Namun, tindakan ini telah menuai kecaman publik, terutama di media sosial, yang menilai kejadian ini mencoreng citra Indonesia di mata dunia.
Di media sosial X (dulu Twitter), akun @Heraloebss mengungkapkan kritik keras terhadap kejadian tersebut.
"Polri sebut 45 WN Malaysia Diperas Polisi Saat Saksikan DWP, Barang Bukti Capai Rp 2,5 M," ujar akun itu dikutip pada Rabu (25/12/2024).
Akun itu menyayangkan tindakan para oknum karena telah membuat malu Indonesia.
"Sudah disekolahkan, dikasih pakaian, digaji oleh negara,
tapi bikin malu Indonesia!," sebutnya.
Ia kemudian melanjutkan kritik dengan menyebut bahwa tindakan oknum polisi ini telah mempermalukan perjuangan para pahlawan yang memerdekakan bangsa.
"Para pahlawan berdarah-darah memerdekakan bangsa ini dari penjajahan negara lain," tandasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa profesionalisme aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk menjaga kehormatan negara di mata masyarakat internasional.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: